SUARA PROBOLINGGO – Menyambut HUT Kemerdekaan RI, Bakal Calon Bupati (Bacabup) Probolinggo, Gus dr. Haris Damanhuri Romly (Gus Haris) melakukan ziarah ke makam ulama dan pejuang kemerdekaan, Kamis (15/8/24) pagi.
Sedikitnya, ada 9 titik yang dikunjungi Gus Haris dan rombongannya. Gus Haris tidak sendiri, melainkan ditemani sejumlah kiai kondang, sebut saja Non Hassan Ahsan Malik dan Gus Ahmad Syamsul Askandar.
Titik pertama yang dikunjungi Gus Haris dan rombongan adalah makam Kiai Qoiduddin, yang terletak di Desa Binor, Kecamatan Paiton. Setelahnya, rombongan bergerak ke Ponpes Nurul Jadid Paiton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di salah satu ponpes terbesar di Indonesia itu, Gus Haris disambut hangat pengasuh pesantren, KH. Zuhri Zaini. Bersama Kiai Zuhri, Gus Haris lantas ziarah ke makam KH. Zaini Mu’in dan muasis pondok pesantren Nurul Jadid lainnya.
Selanjutnya, Gus Haris bertolak ke Ponpes Nurul Qodim Kalikajar Paiton, untuk ziarah ke makan KH. Hasyim Mino dan KH. Hasan Abdul Jalal.
Di Ponpes Nurul Qodim, Gus Haris disambut meriah oleh dua bersaudara pengasuh pesantren, KH. Abdul Hadi dan KH. Hafidzul Hakim Noer.
Adapun 6 titik lain yang terjadwal dikunjungi Gus Haris adalah makam pendiri Ponpes Badridduja di Desa Sidopekso dan Ponpes Nurul Qur’an di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan.
Ziarah makam ke pendiri Ponpes Raudlatul Jannah, Desa Klaseman, Kecamatan Gending, menjadi kunjungan ke-6, yang kemudian dilanjutkan ziarah ke makam Bupati Probolinggo pertama, Djojolelono.
Ponpes Aswaja di Desa Brani, Kecamatan Maron menjadi kunjungan ke-8. Rangkaian ziarah kemerdekaan ditutup dengan doa bersama di makam KH. Mohamad Hasan Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan.
Gus Haris menjelaskan, ziarah ke makam ulama dan pejuang di Kabupaten Probolinggo pada momentum HUT Kemerdekaan ini memiliki dua tujuan.
“Maksud kami, yang pertama membangun kebersamaan, ngalap barokah kiai dan pejuang kemerdekaan sekaligus sowan ke guru-guru yang sudah mendahului kita,” kata Gus Haris
“Kemudian, tujuan lain yakni menjaga silaturrahmi, tetap sehat dan mendapatkan berkah. Mohon doa restu semoga apa yang kita mulai hari ini berjalan lancar,” imbuhnya.
Sementara itu, KH. Zuhri Zaini menuturkan, kemerdekaan Indonesia 79 tahun yang lalu dapat diraih, salah satunya karena perjuangan para ulama.
Hanya saja, imbuhnya, peran para ulama pejuang kemerdekaan jarang terungkap. “Itulah salah satu tujuan pertemuan (ziarah, red) kita kali ini,” tutur Kiai Zuhri.
Ziarah ke makam ulama dan pejuang ini diharapkan dapat mengingatkan masyarakat akan arti penting kemerdekaan dan meningkatkan rasa nasionalisme. (*)