SUARA PROBOLINGGO – Dalam dialog publik yang digelar di Hotel Nadia Sukapura, Senin (11/11/2024), calon Gubernur Jawa Timur, Emil Listianto Dardak dan calon Bupati Probolinggo, Gus Mohammad Haris membahas isu-isu strategis terkait pengembangan potensi wisata lokal dan peluang bisnis bagi pengusaha muda.
Kegiatan ini bertujuan mendorong partisipasi generasi muda dalam membangun ekonomi daerah Probolinggo dan Jawa Timur melalui inovasi bisnis dan pengembangan sektor pariwisata.
Acara dialog publik yang digelar oleh Genpro (Generasi Pengusaha Muda) ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pengusaha muda, komunitas kreatif, dan pegiat wisata lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Emil Dardak, yang telah berpengalaman dalam memajukan ekonomi daerah, memaparkan potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Probolinggo, khususnya kawasan wisata Gunung Bromo yang telah dikenal hingga mancanegara. Namun, Emil menekankan bahwa wisata di Probolinggo tidak bisa bergantung hanya pada satu destinasi.
“Kita perlu menyiapkan strategi diversifikasi wisata agar Probolinggo memiliki lebih banyak destinasi unggulan yang dapat menarik minat wisatawan, baik domestik maupun internasional,” ujar Emil.
Ia mencontohkan wisata pantai dan desa wisata sebagai potensi yang dapat dikembangkan, termasuk destinasi budaya dan kuliner khas Probolinggo yang masih kurang dikenal luas. “Dengan pengembangan yang berkelanjutan dan inovatif, saya yakin Probolinggo dapat menjadi salah satu pusat wisata di Jawa Timur.”
Gus Mohammad Haris turut memberikan pandangannya terkait peran generasi muda dalam membangun usaha berbasis potensi lokal. Menurutnya, kreativitas dan inovasi para pemuda Probolinggo bisa dioptimalkan untuk menciptakan produk-produk yang menarik bagi para wisatawan.
“Bayangkan jika setiap desa wisata memiliki produk lokal unik yang menjadi ciri khas daerah tersebut, seperti kerajinan tangan, produk kuliner, atau pakaian tradisional. Ini bukan hanya akan meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga memperkuat identitas budaya kita,” jelas Gus Haris.
Emil dan Gus Haris juga menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang memadai guna mendukung pariwisata dan bisnis lokal. Selain jalan menuju destinasi wisata, infrastruktur seperti jaringan internet dan akses transportasi yang memadai juga diperlukan untuk memudahkan wisatawan dan mendukung para pelaku usaha.
“Kita tidak bisa bicara pengembangan wisata dan bisnis tanpa didukung infrastruktur yang memadai. Ini harus menjadi prioritas bersama agar Probolinggo siap menyambut peluang ekonomi yang lebih besar,” jelas Emil.
Keduanya berharap dialog publik ini dapat membuka wawasan dan memberikan motivasi bagi generasi muda Probolinggo untuk terus mengembangkan kreativitas dalam bidang usaha. “Dengan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, kita bisa memajukan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan,” tutup Gus Haris. (*)
