SUARA PROBOLINGGO – Senyum-senyum ramah warga Desa Besok, Kecamatan Bantaran, tampak menyambut kehadiran Gus Haris, calon Bupati Probolinggo, dalam acara jalan sehat desa yang berlangsung meriah pada Sabtu, (24/8/2024). Desa yang biasanya tenang itu, berubah riuh dengan tepuk tangan, sorak-sorai, dan deretan seni budaya yang menghiasi jalan-jalan utamanya.
Hari itu, Desa Besok seolah menyatukan energi kolektif masyarakatnya, menjadikan jalan sehat sebagai momentum persatuan yang menggugah semangat kebersamaan. Tidak hanya sebuah perayaan tahunan, kali ini jalan sehat menjadi lebih istimewa dengan kehadiran sosok yang dinanti-nantikan oleh banyak warga: Gus Haris.
Acara itu dibuka dengan iring-iringan berbagai pagelaran seni budaya lokal. Tarian tradisional, arak-arakan pakaian adat, hingga pertunjukan musik khas daerah menghiasi sepanjang jalan. Namun, sorotan utama jatuh pada penampilan Reog, sebuah kesenian yang tak hanya menuntut keahlian, tetapi juga kekuatan fisik dari para penarinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika Reog mulai menari dengan megah, kerumunan warga tampak semakin padat. Dan ketika penonton mengira bahwa acara sudah mencapai puncaknya, kejutan pun datang. Gus Haris, yang sejak awal acara berada di tengah-tengah warga, mendekat ke kelompok penari Reog dan dengan antusias menunggangi salah satu Singo Barong. Aksi ini sontak disambut dengan teriakan dan tepuk tangan meriah, menggema hingga ke pelosok desa.
Keterlibatan langsung Gus Haris dalam menunggangi Reog bukan hanya sebuah hiburan, melainkan sebuah simbol yang lebih dalam. Itu adalah gambaran betapa ia bukanlah sosok yang jauh dari masyarakat. Dengan senyum lebar, ia mengayunkan tangan kepada warga, seolah ingin mengatakan bahwa ia adalah bagian dari mereka. Sebuah gestur yang sederhana namun penuh makna, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin yang dekat dan peduli.
Setelah turun dari Singo Barong, Gus Haris pun diserbu oleh warga yang antusias ingin berfoto dan berjabat tangan. Tanpa canggung, ia melayani permintaan swafoto dari puluhan, bahkan ratusan warga yang mengerubutinya. Setiap jabat tangan diiringi dengan senyum hangat, menciptakan suasana akrab yang menandai betapa besar dukungan masyarakat Desa Besok terhadapnya.
Salah satu warga yang hadir, Bapak Suyitno, mengungkapkan kebanggaannya atas kehadiran Gus Haris di acara tersebut. “Ini baru pemimpin yang dekat dengan rakyat. Bukan hanya datang, tapi beliau juga ikut merasakan dan ambil bagian dalam kebudayaan kita. Semoga beliau terpilih dan membawa perubahan yang lebih baik bagi Probolinggo,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Gus Haris menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan seni budaya sebagai warisan leluhur. Ia mengapresiasi semangat warga Desa Besok yang terus menjaga tradisi dengan penuh dedikasi. “Karnaval ini lebih dari sekadar acara, ini adalah bukti nyata bahwa budaya kita masih hidup dan berkembang. Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari perayaan ini,” kata Gus Haris dengan nada penuh haru.
Hari itu, Desa Besok tidak hanya menggelar karnaval seni dan budaya, tetapi juga merayakan kedekatan antara calon pemimpin dengan masyarakatnya. Gus Haris, dengan segala keramahan dan aksinya menunggangi Reog, berhasil menunjukkan bahwa ia adalah calon bupati yang tidak hanya memimpin dari atas, tetapi juga hadir di tengah-tengah masyarakat, merasakan apa yang mereka rasakan, dan bertekad untuk membawa perubahan yang nyata.
Acara berakhir dengan suka cita, namun gema kehangatan dan kebersamaan akan terus bergema di hati warga Desa Besok. Mereka tidak hanya pulang dengan kenangan akan karnaval, tetapi juga dengan harapan baru akan masa depan Probolinggo yang lebih baik bersama Gus Haris.