Hasan dan Demokrasi Probolinggo

- Wartawan

Senin, 1 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ditulis oleh Maulana Sholehodin, Ketua NCC (Nahdliyin Crisis Center).

Di tiktok beberapa waktu lalu sempat viral mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin yang juga narapidana kasus gratifikasi dan terdakwa TPPU mengatakan “bila pilkada Probolinggo melawan bumbung kosong itu tanda kemunduran demokrasi”.

Hasan lupa bahwa esensi demokrasi adalah supremasi hukum dan kepatuhan hukum. Pertama bahwa dalam UU bumbung kosong itu untuk melindungi hak konstitusional calon bupati ketika tidak mempunyai lawan, agar pilkada tetap dilaksanakan. Kedua, hasan juga lupa bahwa bumbung kosong di probolinggo terjadi karena pola tirani politik dinasti yang dibangunnya selama ini hingga membuat kaderisasi kepemimpinan di probolinggo mandek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bumbung kosong itu bukan berarti membatasi pilihan atau rakyat tidak diberi pilihan, rakyat tetap bisa memilih kotak bergambar atau kotak kosong. Bila kotak bergambar tidak memenuhi 50% lebih maka bumbung kosong Yang menang dan pilkada diulang tahun depan, Hal ini diatur “PKPU 13/2018”. Berdemokrasi itu tentang menjalankan undang undang bukan menjalankan apa yang diinginkan.

Baca Juga :  Golkar Klaim Kemenangan di Kabupaten Probolinggo

Alasan kedua kenapa kecendrungan pilkada 2024 di Probolinggo melawan bumbung kosong? Bisa jadi partai partai sepakat bahwa yang bisa memperbaiki carut marutnya pemerintahan probolinggo adalah pasangan Gus Haris dan Ra Fahmi. Bukankah hak mencalonkan itu ada di tangann partai bukan calon itu sendiri.

Demokrasi itu bukan hanya tentang banyaknya calon, tapi juga bagaimana rakyat memilih tanpa intimidasi, bagaimana rakyat memilih tanpa rasa takut dan bagaimana pilkada tanpa meggerakkan birokrasi.

Baca Juga :  Sepulang Haji, Zulmi Noor Hasani Langsung Urus PDIP

Untuk apa banyak calon kalau rakyat memilih dengan rasa takut sehingga pilkada menghasilkan para koruptor.

Bagi saya Hasan lebih bijak intropeksi dalam menjalani hukuman dari perbuatannya, tentang demokrasi biarkan rakyat probolinggo membangunnya dengan nurani dan akhlaq, mereka lebih tahu apa yang terbaik untuk dirinya. Dan bila Hasan ingin mencalonkan anaknya silahkan lalui prosedur PERKPU, tidak ada yang melarang. tapi kayaknya bila ini terjadi (Zulmi lawan Gus Haris) sama halnya Gus Haris lawan bumbung kosong.

Sungguh telah lama rakyat Probolinggo ingin PILKADA tanpa rasa takut, dan hari ini rakyat telah sepakat memanggil dan meminta Gus Haris untuk memimpin Probolinggo. Ku ucapkan selamat untuk rakyat Probolinggo.

Berita Terkait

Gus Haris dan Ra Fahmi Persiapkan Program Prioritas 100 Hari Kerja Pertama
Tim Pemenangan Gus Haris-Ra Fahmi Tanggapi Soal Jual-Beli Foto; Laporkan Saja ke Polisi
Ratusan Tenaga Pendamping Profesional Dukung Program Ra Fahmi AHZ untuk Membangun Desa
Sejarah Baru Pilkada Probolinggo: Gus Haris – Ra Fahmi Raih 80 Persen Suara
Ke TPS Bersama Keluarga, Gus Haris Serukan Harapan Baru untuk Probolinggo
Rindukan Perubahan, Puluhan Ribu Warga Sesaki Kampanye Akbar Gus Haris dan Ra Fahmi
Debat Ketiga Pilkada Probolinggo: Gus Haris-Ra Fahmi Tampil Menyala dan Dominan
Krucil All in SAE, Puluhan Ribu Warga Tumpah Ruah Hadiri Kampanye Gus Haris dan Ra Fahmi

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 15:03 WIB

Gus Haris dan Ra Fahmi Persiapkan Program Prioritas 100 Hari Kerja Pertama

Jumat, 13 Desember 2024 - 16:35 WIB

Tim Pemenangan Gus Haris-Ra Fahmi Tanggapi Soal Jual-Beli Foto; Laporkan Saja ke Polisi

Senin, 9 Desember 2024 - 15:47 WIB

Ratusan Tenaga Pendamping Profesional Dukung Program Ra Fahmi AHZ untuk Membangun Desa

Kamis, 28 November 2024 - 15:23 WIB

Sejarah Baru Pilkada Probolinggo: Gus Haris – Ra Fahmi Raih 80 Persen Suara

Rabu, 27 November 2024 - 10:36 WIB

Ke TPS Bersama Keluarga, Gus Haris Serukan Harapan Baru untuk Probolinggo

Berita Terbaru