SUARA PROBOLINGGO — Acara Festival Buah yang digelar warga Desa Ranuagung Kecamatan Tiris, mendadak ramai dengan kehadiran sosok calon Bupati Probolinggo, Gus Haris. Para warga berdesakan untuk bisa berjabat tangan dengannya.
Ribuan warga tampak tumpah ruah, antusias menyambut kehadiran Gus Haris. Senyum sumringah dan tangan-tangan yang terulur menjadi pemandangan indah, seolah menggambarkan kerinduan warga akan sosok pemimpin yang dekat dan peduli.
Dengan balutan kain tradisional yang sederhana namun kharismatik, Gus Haris melangkah menyusuri deretan hasil bumi, buah-buahan segar yang ditata rapi dari hasil jerih payah para petani desa. Setiap langkahnya diiringi sapaan hangat dari warga, sementara cahaya senja yang memancar dari ufuk barat terasa begitu lembut, menyelimuti suasana kebersamaan yang penuh kehangatan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, kita masih bisa berkumpul di sini, di tanah yang subur ini, bersama-sama merayakan anugerah yang Allah berikan kepada desa kita,” ujar Gus Haris.
Saat Gus Haris berada di tengah-tengah kerumunan warga, Lagu Probolinggo Sae diputar dengan sound syatem. Mendengar lagu itu para warga Yang berada di lokasi acara tersebut langsung mengajak besar is untuk bernyanyi bersama bahkan warga pun tak segan mengangkat tangannya untuk bersama sama merayakan kebahagiaan di acara festival tersebut.
Karena saking berbahagianya para warga desa tersebut atas kehadiran Gus Haris dalam acara itu, mereka pun sontak mengangkat badan Gus Haris sebagai tanda kedekatan antaran pemimpin dan masyarakat.
Suasana semakin hangat ketika Gus Haris mulai berinteraksi dengan warga. Satu per satu, tangan-tangan mereka dijabat erat. Banyak dari mereka tak mampu menyembunyikan rasa haru, merasa dekat dengan calon bupati yang bersahaja ini.
Seorang ibu-ibu desa bahkan dengan mata berkaca-kaca menceritakan harapannya, “Semoga Allah mengabulkan doa kami, Gus. Kami ingin melihat Anda memimpin kami dengan hati yang tulus,” ungkapnya lirih.
Ribuan warga yang hadir semakin berdesakan, namun tak ada kericuhan. Mereka begitu tertib, seakan mengerti betul bahwa momen ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi adalah perayaan tentang kebersamaan dan harapan.
Di bawah langit biru yang cerah, di antara pohon-pohon yang rimbun dan buah-buahan yang segar, Gus Haris seakan menjadi pusat perhatian, memberikan inspirasi dan semangat baru bagi masyarakat Ranuagung.
Acara Selamatan Desa ini bukan hanya tentang buah-buahan, melainkan simbol kebersamaan dan rasa syukur atas kehidupan yang harmonis di tengah desa. Dan di tengah semua itu, Gus Haris menjadi lambang dari harapan baru yang menyatu dengan masyarakat, memberikan janji akan masa depan yang lebih baik. (*)