SUARA PROBOLINGGO – MA Zainul Hasan 1 Genggong menciptakan strategi inovatif untuk memastikan para lulusannya diterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) terkemuka. Salah satu rahasianya adalah dengan memetakan potensi santrinya sejak dini, sejak mereka memasuki kelas X.
Strategi ini terbukti sangat efektif, mengantarkan lulusan mereka meraih tiket masuk ke PTN bergengsi seperti ITB, UNDIP, UB, UNAIR, UM, UNEJ, Universitas Pendidikan Ganesha, UTM, UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Malang, UINSA Surabaya, UIN Khas Jember, dan sejumlah kampus negeri terkemuka lainnya. Banyak dari mereka yang sukses melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN).
Ustaz Solihin, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, mengungkapkan bahwa tren masuk PTN melalui jalur SNBP dan SPAN PTKIN di MA Zainul Hasan 1 Genggong mengalami fluktuasi yang menggembirakan. Tahun 2024 ini, sebanyak 22 Santri berhasil melewati SNBP dan 56 santri berhasil melewati SPAN PTKIN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berdasarkan data yang kami kumpulkan, rata-rata setiap angkatan lulusan dari MA Zainul Hasan 1 Genggong menunjukkan minat yang sangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan. Tahun ini 88 Santri diterima di PTN dengan jalur prestasi, ini belum Santri yang mengikuti SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes),” ungkapnya dengan bangga pada Selasa (7/5/2024).
Ia mengakui bahwa madrasah tersebut telah menggambarkan potensi santri sejak mereka berada di bangku kelas X. Para santri diberikan gambaran yang jelas dan motivasi yang kuat tentang perjalanan akademik dan didorong untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati, agar guru dapat memberikan bimbingan dengan lebih efektif dan intensif.
Ketika memasuki kelas XI, santri diberi kesempatan untuk memilih Program Studi (Prodi) yang mereka minati, sambil tetap menjaga keseimbangan nilai akademik mereka. Di kelas XII, mereka mendapat bimbingan pribadi dari Guru BK dan Wali Kelas sesuai dengan pilihan Prodi mereka.
“Kami memberikan panduan agar para siswa memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke PTN. Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan mereka,” jelasnya.
Menanamkan jiwa yang tidak egois kepada santri merupakan tantangan tersendiri, karena pemilihan PTN yang sesuai dengan minat dan potensi masing-masing adalah hak mutlak dari para santri.
“Kami juga memberikan pemahaman kepada mereka tentang peluang dan tantangan masuk ke PTN. Misalnya, jika seorang siswa bermimpi masuk UNDIP namun nilainya tidak mencukupi, kami akan memberikan saran untuk mempertimbangkan kampus lain. Namun, keputusan akhir selalu ada di tangan siswa,” tambahnya.
Ustaz Solihin juga menegaskan bahwa lulusan MA Zainul Hasan 1 Genggong tidak harus melanjutkan pendidikan di PTN.
“Kami memahami bahwa kuliah di mana pun adalah hak para santri, baik di kampus swasta maupun negeri. Kami akan terus memberikan arahan yang terbaik untuk mereka. Selain itu, di Pesantren Zainul Hasan Genggong, kami juga memiliki perguruan tinggi sendiri, yaitu Universitas Islam Zainul Hasan Genggong (UNZAH), Universitas Hafsawati (UNHASA) dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH),” tandasnya dengan penuh semangat. (*)
