SUARA PROBOLINGGO – Ratusan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kabupaten Probolinggo mendatangi kediaman Ra Fahmi AHZ, Calon Wakil Bupati Probolinggo terpilih, di Pesantren Nurul Jadid, Paiton. Kedatangan mereka guna membangun sinergi dengan pemimpin terpilih untuk pembangunan daerah ke depan.
Kedatangan 7 Tim Tenaga Ahli (TA), 66 Pendamping Desa (PD), dan 87 Pendamping Lokal Desa (PLD) tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus menyatakan dukungan penuh terhadap program-program pembangunan yang akan dijalankan Ra Fahmi AHZ dan Gus dr. Muhammad Haris sebagai pasangan pemimpin Kabupaten Probolinggo terpilih.
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Probolinggo, Mistria Harmonis, menegaskan bahwa seluruh TPP siap bersinergi selama 24 jam untuk membantu mewujudkan visi-misi menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mengusulkan dua hal kepada Ra Fahmi AHZ. Pertama, adanya audiensi minimal setahun sekali antara TPP dengan pemerintah daerah atau DPRD untuk membahas program pembangunan secara komprehensif. Kedua, kami mengusulkan program *Sapa Desa*, di mana Bupati dan Wakil Bupati turun langsung menyapa masyarakat, baik kelompok petani, UMKM, nelayan, maupun pedagang, dengan didampingi oleh TPP,” ujar Mistria, Senin (9/12/2024).
Mistria menambahkan bahwa *Sapa Desa* tidak perlu dikemas secara mewah. Interaksi sederhana di warung kopi, ladang, pinggir sungai, atau gudang-gudang desa sudah cukup untuk mendekatkan pemimpin dengan rakyatnya.
“Kami bangga memiliki pemimpin seperti Ra Fahmi AHZ. Meskipun beliau adalah seorang tokoh agama dan masyarakat, namun beliau tetap menunjukkan perhatian besar kepada masyarakat kecil,” imbuhnya.
Merespons usulan tersebut, Ra Fahmi AHZ menyampaikan bahwa program serupa sebenarnya telah direncanakan, yaitu program *Ngantor di Kecamatan*.
“Dalam program ini, kami akan berkantor di setiap kecamatan sebanyak dua kali dalam sebulan. Dengan total 24 kecamatan, insya Allah semua bisa kami kunjungi dalam satu tahun. Program ini juga menjadi sarana untuk memonitor kinerja birokrasi sekaligus mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung,” jelas Ra Fahmi.
Ra Fahmi menambahkan bahwa dirinya dan Gus Haris bukanlah pemimpin yang hanya berdiam diri di kantor. “Kami akan lebih sering turun ke lapangan untuk memastikan semua program berjalan sesuai harapan. Orientasi kami adalah membangun dari desa, memperkuat ekonomi lokal, dan merealisasikan janji dana afirmasi desa dengan pengawasan yang optimal,” tegasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan TPP, Ra Fahmi AHZ yakin Kabupaten Probolinggo akan bergerak menuju pembangunan yang lebih inklusif dan merata. (*)